Bayangan sosok itu masih berkelebat di benak. Meski sudah sehari berlalu. Aku masih berpikir, siapa gerangan dia? Yang menyapaku, di balkon sekolah pagi itu. Aneh, Raina berkata, bahwa tak ada yang mengobrol denganku pagi itu. Tapi, mataku tidak min apalagi plus. Aku bisa melihatnya dengan jelas di samping kananku, tiba-tiba, dan merangkai seulas senyum terbaik. Sosok tinggi berjas dan berkulit putih itu... Siapa dia?