Haruskah kita menemukan ketidakikhlasan sebelum akhirnya menemukan keikhlasan?, haruskah kita mengenal kehilangan sebelum akhirnya kita saling menemukan?. Bagiku ini bukan sajak, tapi ungkapan sederhana seperti kalimat-kalimat luhur bersastra ampuh untuk sekedar mengobati rindu, maka inilah aku. Hari itu, kedua tangan kita bertemu di atas tuts-tuts laptop, merambat pelan seperti ada sesuatu yang menuntun kita, berjalar bagai mengikuti arus air. Akhirnya ujung jariku merasakan lembutnya belaian tanganmu, hangatnya peraduan, rinduku terpecahkan!