"Aku tak perlu lagi bulan di malam hari, malam ku diterangi senyummu. Aku tak perlu lagi mentari di siang hari, siangku dihangatkan tawamu." Aku salah menilai Roman. Aku salah menilai kehidupan yang kurasa selama ini tak pernah berpihak padaku. Seiring jalannya waktu, semua terjawab. Dan sekarang aku tahu, tak ada satupun yang merangkai kepedihan untukku. Tapi, akulah sang pengukir pedih itu. Semua itu terjadi karena aku terlalu cepat mengambil kesimpulan. Maafkan aku, Roman. semoga berkenan untuk membaca.