Rio tidak membenci hidupnya. Sekalipun harinya diwarnai kelabu yang menemaninya berangkat sekolah setiap pagi. Papa tak mengerti dirinya. Tapi ia berusaha mengerti kemauan papa. Dan Marsal, pahlawan supernya yang pernah ia banggakan meskipun menyebalkan baginya, telah memilih jalannya sendiri. Rio hidup dalam ruang hampa tanpa tepi, setelah mama meninggalkannya pergi dalam damai yang abadi. Saat warna-warni itu muncul, Rio tahu, gelapnya tak akan pernah hilang. Tapi setidaknya, ia merasa bahagia hingga cerita itu berakhir. 🍃 Iel masih pergi ke sana setiap Minggu. Menunggu hingga matahari terasa panas di kepalanya, dan beranjak pulang dengan jawaban yang sama. Ia adalah ahli dalam menyembunyikan luka lama dan menutupi itu dengan wajah tegasnya. Jangan tanya soal hati, karena ia terlalu terbiasa dengan kenyataan pahit. Tapi kesendiriannya membuat ia buta. Luka apa saja yang ia torehkan pada sekitar, dan luka apa yang sekitarnya torehkan pada hatinya. 🍃 Bagi mereka, Cakka adalah simbol perlawanan yang sesungguhnya. Ia keras pada dunia yang keras. Ia lembut pada dunia yang sama lembutnya. Cakka tak pernah peduli pada titah Ayah yang menuntutnya menjadi harapan bagi keluarga. Karena baginya, dirinya adalah miliknya sendiri. Ia tak peduli pada apapun, termasuk rasa takutnya. Tapi ia adalah pahlawan garis depan yang paling peduli pada orang-orang yang ia sayangi. Dan, apakah selamanya naif diri tetap begitu? 🍃 Ia seputih kapas. Menjadi manusia yang dengan besar hati melupakan gelap dirinya untuk sahabat baiknya. Alvin memiliki segalanya. Sempurna. Sebelum orang lain tahu, serumit apa cerita hidupnya. Ketika ia memilih untuk kembali, mimpinya mulai hidup dalam ruang putus asa yang ternyata membuatnya bahagia. Ketika ia harus pergi, ia tak pernah benar-benar musnah dari masa tujuh belas tahunnya. --- Sampul : https://instagram.com/rstevadit?igshid=m6mvd7ump4yw A Story, Not for Commercial