Raza menatap gadis itu dengan pandangan kosong, selama tiga hari ia mengintrogasi gadis itu. Lagi, dan lagi ia hanya mendapatkan jawaban yang sama. Tidak, bukan karena jawaban yang tidak relevan. Namun, karena gadis itu mengakui semua perbuatannya dengan gamblang tanpa ditutup-tutupi sedikitpun. Selama tiga hari itu pula laki-laki itu mulai merasa ada yang aneh dengan dirinya. Perasaan kuat untuk melindungi gadis sociopath itu, tapi bagaimana? Hukuman mati telah dijatuhkan padanya, dalam dua hari gadis itu akan ditembak oleh Raza dengan kesaksian beberapa anggota kepolisian lainnya. "Aku bisa membantumu, mari kita pergi dari sini. Aku akan memberikan identitas baru untukmu, kita bisa memulai hidup yang lebih tenang," entah kenapa Raza mengucapkan kata-kata itu, jauh didalam lubuk hatinya ia merasa tidak pantas mengemban tugas Negara ini. Hanya karena sebuah rasa yang ia yakini itu cinta, Raza memilih mengampuni perbuatan gadis itu. Dengan pistol mengancung ke dahi gadis itu, disaksikan oleh beberapa anak buahnya, Raza terlihat memohon. Gadis itu tersenyum lembut kemudian menggeleng, "Terimakasih atas tawaranmu Raza, tapi aku lebih memilih mati daripada harus menanggung dosa ini seumur hidupku." "Joana," geram Raza kesal, ia menarik pelatuk itu menimbulkan bunyi ledakan yang memekakan telinga. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, ia menangis. Menangisi ketidak berdayaannya. ----------- Kisah ini adalah kisah tentang gadis pendosa, gadis terkutuk yang telah melumuri seluruh tubuhnya dengan darah. Darah dari mereka yang masih tidak mengenal dosa. Joana, seorang buronan kelas kakap, kaki tangan mafia terbesar se-ASIA. Seorang monster yang telah membunuh ratusan anak-anak demi diambil organnya, untuk uang yang sudah diserahkan oleh mereka yang memesan. "Hanya karena kau seorang pendosa, bukan berarti kau harus hidup tanpa cinta selamanya," {Dark romance} [18+] Wanita cerdaslah memilih bacaan yang sesuai dengan usia. 1-10 untuk publik 11 dst private
11 parts