[Sedang diperbaiki] Bagi Verra memendam perasaan terhadap seseorang itu sebuah kekeliruan, karena sejatinya perasaan memang untuk diutarakan. Kalau hanya dipendam tanpa yang bersangkutan tahu, apa dengan menerka-nerka sudah cukup menenangkan? Atau apa dengan mengandai-andai sudah cukup memberi jawaban? Menurutnya jika bisa diungkapkan secara gamblang kenapa harus ditanggung sendirian? Perihal bagaimana tanggapan yang bersangkutan itu lain cerita. Apalagi setelah sadar kesempatan tidak datang untuk yang kedua kalinya, lebih baik tersampaikan dari pada tidak sama sekali. Maka dari itu saat ini, dengan keberanian yang sudah susah payah Verra kumpulkan, Ia dengan nekatnya menghubungi laki-laki yang sudah mengganggu pikirannya belakangan ini. "Verrel masih inget gue ngga?" "Ingetlah, kenapa lo tumben?" "Oh inget." "Ya ingetlah Verra, ada apa si?" "Kayaknya gue suka sama lo, setelah ini terserah lo mau gimana." Dia merasa lega sekaligus kalut lantaran takut dengan tanggapan laki-laki itu karena pengakuannya yang sangat tiba-tiba. Dan karena merasa belum siap menerima tanggapan apapun dari yang bersangkutan Verra justru refleks langsung memblokir kontak Verrel tanpa memikirkan hal yang akan terjadi setelahnya. Bagaimana tanggapan Verrel setelah mendapat pengakuan tiba-tiba dari Verra teman satu angkatannya? Mengabaikannya? Atau malah sebaliknya? *** Danias Silvani Copyright©2017