The Woman In Black
  • Reads 260,040
  • Votes 29,696
  • Parts 92
  • Reads 260,040
  • Votes 29,696
  • Parts 92
Ongoing, First published Mar 20, 2017
Namaku Samara Grimonia. Aku pengamat yang sangat baik. Aku lebih menyukai mengamati mereka yang berada di sekitarku daripada berinteraksi dengan orang asing, mungkin itu mengapa orang-orang sering mengatakan kalau aku pendiam. 

      Aku seperti gadis biasanya, punya teman tapi tidak banyak. Gadis yang akan menginjakkan pendidikannya menengah atas Perancis. Namun, kehidupan lain seolah terenggut dan menjadi sesuatu hal yang tidak dapat aku duga-duga. Ketika aku tinggal di kastil Valence yang dialih fungsikan menjadi asrama membuat perubahan pada diriku. Aku seperti melihat kejadian tempo lalu, seperti deja vu. Layaknya film hitam putih yang terus berputar di otakku. Seringkali sosok wanita dengan pakaian eropa tempo lalu datang menemuiku, seakan ada sesuatu hal yang benar-benar tersembunyi di balik kastil ini.

     Dinding nun tebal di kastil seolah berbisik padaku. Mereka seperti memberiku sebuah pertanyaan atau mungkin jawaban yang tidak aku mengerti. Hingga aku mempertanyakan segala hal.

"Apakah aku termasuk pada mereka? Mereka yang dulu telah mati."
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add The Woman In Black to your library and receive updates
or
#488thriller
Content Guidelines
You may also like
BELASUNGKAWA II by aqilahsadegh
16 parts Ongoing
Jika ada kejadian mistis yang disebabkan oleh hantu yang menempel ke tubuh kita dari suatu tempat, kita bisa dengan mudah mengusirnya kembali dengan doa dan sikap yang berani. Jika ada teror hantu yang sudah menjadi penunggu lama di rumah kita, tentu masih bisa diajak 'berbicara' dan semua mungkin akan baik-baik saja. Atau... jika ada sesosok makhluk halus yang menganggu di alam mimpi kita pada malam hari, tentu hal itu tidak akan terjadi selamanya sampai kita mati. Hantu, hantu, hantu. Sekali kita mengabaikan mereka, hantu akan pergi sendiri. Sekali kita mengusir mereka, hantu akan minggat secara mandiri. Namun, bagaimana jika hantu yang mengikuti kita bukan sekedar sosok ghaib yang mencari perhatian manusia? Melainkan sesosok arwah penasaran yang mati secara tak wajar. Ia meminta untuk diselesaikan urusan dunianya, memohon kepada kita untuk membebaskan keluarga yang ditinggalkannya dari perjanjian ilmu hitam yang belum selesai. Wajahnya yang tidak sedap dipandang, kain kafan butut yang menyelimuti tubuhnya, dan tanda-tanda kedatangannya yang membuat tubuh menggigil ketakutan, tak peduli siang atau malam. "Kenapa harus kita?" tanya Mehri dengan tatapan kosong, menatap pemandangan Keraton Surakarta Hadiningrat di depannya. Harrir menoleh. Rahangnya mengeras. Ia marah, tapi tak bisa mengatakan kata-kata sarkas. Ini wilayah keraton. Dia tidak bisa mengucapkan apapun, jadi yang terdengar hanyalah dengusan kesal yang tertahan. "Kita ke Solo ini mau ngapain?" tanya Muthi. "Mau belajar," jawab kedua sepupunya bersamaan. "Ada tujuan, 'kan? Berarti Tuhan juga punya tujuan kenapa harus kita yang ditandai Almarhum Pak Yanto." Harrir mengerjap lemas, menatap Muthi. "Tapi tetap aja. Kenapa harus kita yang seolah menanggung dosa dia?"
[✓][BL] Salted Fish Zombie by Syr-chan
187 parts Complete
⚠️ Raw Google Terjemahan ⚠️ Penulis: 芷衣 [Total 187 Bab] Rambut Ning Su lembut, kulitnya pucat, ekspresinya agak lesu, tubuhnya kurus, dan dia tidak pada tempatnya di tengah kerumunan orang yang lewat. Dia mendengarkan orang-orang di sekitarnya berdiskusi tentang cara menyelesaikan level dungeon ini, lalu bertanya: "Aku berhasil melewati level ini, apakah itu terhitung menyelesaikan level?" Orang-orang di sekitarnya memandangnya seperti orang bodoh: Sayang sekali. Setelah memasuki ruang bawah tanah, Ning Su benar-benar mulai menjalani kehidupannya sendiri. Jika ada tengkorak suram di kastil, Ning Su akan mengambilnya dan menjadikannya lampu malam agar tidurnya lebih indah. Air terjun itu berubah menjadi darah, dan dia memakan sup itu dalam panci susu kecil, matanya berbinar-binar. Kadang-kadang, ia juga membuat pakaian kecil untuk hantu yang merangkak di tanah. Kemudian, dia benar-benar selamat, para NPC melekat padanya, master hantu mengikutinya dan memanggilnya 'ibu', dan dia masih memiliki hati berdarah dewa bunga di dadanya. "..." Bagi Ning Su, ada makanan dan minuman di dunia horor yang tak terbatas, yang jauh lebih indah daripada kehidupan sebelumnya. Dia hidup di era kiamat dan dulunya adalah makhluk gaib, tetapi kekuatan gaibnya berbeda. Dia adalah makhluk gaib gelap khusus yang dapat menyerap semua hal gelap. Orang yang bertanggung jawab di pangkalan memintanya untuk memurnikan para zombie dan mengirimnya ke kelompok zombie. Dia berubah menjadi zombi kecil yang gelap. Manusia tidak menyukainya, semua makhluk gelap mencintainya.
You may also like
Slide 1 of 10
BELASUNGKAWA II cover
Stadiun Berdarah cover
35 Hari Teror Ibu (TAMAT)  cover
DISUKAI JIN PELINDUNG ANAK ASUH cover
BALLERINA BERDARAH cover
SATU SISI cover
[✓][BL] Salted Fish Zombie cover
Mantra Coffee Origin cover
The Pennywise [Lilynn]  cover
TERSESAT (Wangxian/Yizhan) cover

BELASUNGKAWA II

16 parts Ongoing

Jika ada kejadian mistis yang disebabkan oleh hantu yang menempel ke tubuh kita dari suatu tempat, kita bisa dengan mudah mengusirnya kembali dengan doa dan sikap yang berani. Jika ada teror hantu yang sudah menjadi penunggu lama di rumah kita, tentu masih bisa diajak 'berbicara' dan semua mungkin akan baik-baik saja. Atau... jika ada sesosok makhluk halus yang menganggu di alam mimpi kita pada malam hari, tentu hal itu tidak akan terjadi selamanya sampai kita mati. Hantu, hantu, hantu. Sekali kita mengabaikan mereka, hantu akan pergi sendiri. Sekali kita mengusir mereka, hantu akan minggat secara mandiri. Namun, bagaimana jika hantu yang mengikuti kita bukan sekedar sosok ghaib yang mencari perhatian manusia? Melainkan sesosok arwah penasaran yang mati secara tak wajar. Ia meminta untuk diselesaikan urusan dunianya, memohon kepada kita untuk membebaskan keluarga yang ditinggalkannya dari perjanjian ilmu hitam yang belum selesai. Wajahnya yang tidak sedap dipandang, kain kafan butut yang menyelimuti tubuhnya, dan tanda-tanda kedatangannya yang membuat tubuh menggigil ketakutan, tak peduli siang atau malam. "Kenapa harus kita?" tanya Mehri dengan tatapan kosong, menatap pemandangan Keraton Surakarta Hadiningrat di depannya. Harrir menoleh. Rahangnya mengeras. Ia marah, tapi tak bisa mengatakan kata-kata sarkas. Ini wilayah keraton. Dia tidak bisa mengucapkan apapun, jadi yang terdengar hanyalah dengusan kesal yang tertahan. "Kita ke Solo ini mau ngapain?" tanya Muthi. "Mau belajar," jawab kedua sepupunya bersamaan. "Ada tujuan, 'kan? Berarti Tuhan juga punya tujuan kenapa harus kita yang ditandai Almarhum Pak Yanto." Harrir mengerjap lemas, menatap Muthi. "Tapi tetap aja. Kenapa harus kita yang seolah menanggung dosa dia?"