Sebelum baca follow dulu yuk :)
"Ah Riski, dirimu hadir di saat sunyiku melanda, dan kau buat pelangi-pelangi indah di saat kabut itu menghampiri."
Lisa Agustina murid baru di sekolah SMA Patra Darma, yang di sukai oleh banyak cowok-cowok di sekolahnya, karena keluguannya. Namun, masalah percintaan sangat asing di telinga Lisa. Hanya laki-laki yang bernama Riski Alvaro, cowok idaman banyak cewek-cewek yang dapat meluluhkan hati Lisa.
Sedangkan Riski memiliki sifat yang berbeda 180 derajat dengan Lisa. Riski yang suka bikin onar, anak berandalan yang selalu di anggap semua orang. Tetapi itu tidak berarti dimata Lisa. Di mata Lisa, setiap orang memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Itulah yang membuat Lisa berbeda dari lain nya di mana Riski, kelembutan serta kesabaran Lisa mampu membuat hati Riski luluh padanya.
Lisa berbeda dengan beberapa perempuan pada umumnya, saat kata JADIAN resmi di sematkan pada mereka berdua, tidak membuat Lisa mengekang Riski. Lisa tau, hal yang di lakukan Riski itu salah, tawuran, berantem, dan hal lainnya, tetapi Lisa juga sadar, bahwa Riski bukanlah boneka yang bisa ia atur dan bisa dia kekang semaunya, terkadang menangis menjadi ucapan untuk Riski yang tersirat, Lisa hanya bisa menuntun Riski dalam tiap doanya.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan