"Kamu mau berhenti ngerokok sekarang atau aku tinggalin kamu disini, biarin aja kamu digondol mucikari lewat."
"Aku yakin kamu nggak bakal biarin itu kejadian," ucap Barella santai masih dengan menghisap batang rokok yang terselip diantara jari tengah dan jari telunjuknya.
Ya, tentu saja tidak.
"Ya, percuma juga sih, kamu dijual gocap aja nggak bakal laku mana ada mucikari yang mau melihara."
"Ih Tan! Masa aku dihargain gocap! Kemahalan kali, yang bener ceban baru noh laku," aku tertawa lepas mendengar dirinya merendahkan dirinya lebih rendah dari yang sudah aku rendahkan, cuma Barella seorang yang seperti itu.
"Nyesel nggak jadi pacar boongan aku dulu?" Tanyaku.
"Nggak akan," jawabnya lantang.
"Sekarang bahagia?"
"Bahagia."
"Karena siapa?"
Barella tersenyum, "karena cowok yang namanya Selatan."
Sebuah pernikahan yang menyiksa bagi Kia, ia harus menikahi pria paling mengerikan yang pernah ia jumpai. Marco benar-benar pria yang tidak ada belas kasihan, dia bisa membunuh istrinya sendiri demi keinginannya sendiri, hal yang paling menyakitkan adalah saat Marco melempar tubuhnya dari lantai tiga dan yang membuat Kia tidak bisa berpikir dengan jernih adalah saat ia terbangun kembali setahun sebelum kejadian mengerikan itu.