Namanya Alga Darmawan. Usianya 16 tahun. Mulanya Alga adalah murid yang pintar. Lalu Alga adalah murid yang malas-malasan, bringas dan menjadi seorang perokok berat ketika depresi ditinggal Ayahnya. Ia juga melupakan Citra, gadis yang selama ini disayanginya.
Alga marah ketika Mamanya membawa Demas untuk mengajarinya belajar dan kembali menjadi Alga yang dulu. Alga mencari sebuah buku di ruang kerja milik Papanya. Alga malah menemukan sebuah pintu. Alga tak sengaja memasuki pintu itu yang ternyata adalah ruang rahasia. Ia menemukan banyak rahasia. Terlebih yang paling tidak bisa dipercayainya, ia menemukan sebuah mesin waktu.
Karena penasaran, ia pun memasuki mesin waktu tersebut. Mesin waktu dapat mengabulkan 3x permintaan perjalanan waktu. Dan ia memilih untuk pergi ke tahun 1989 selama sebulan. Dia pun terlempar ke tahun itu.
Disana, Alga tidak sengaja bertemu dengan Julian, seorang remaja SMA yang sebaya dengannya. Ia menolong Julian yang ditodong oleh Danial, pelajar lain. Alhasil, ia pun diperbolehkan tinggal di rumah Julian. Alga pun banyak belajar di tahun jadul itu. Ia juga turut membantu Julian untuk mendekati Pertiwi, gadis di sekolah yang selama ini Julian taksir.
Sayangnya, Julian masih belum bisa percaya bahwa Alga adalah orang yang terdampar ke tahun 1989 karena mesin waktu.
Berisi tentang sajak yang di tulis dengan hati, tentang diri yang tak ingin tumbang.
Jika lelah berhentilah sejenak, duduk lah dengan sekumpulan sajak indah dalam buku ini.
••••••••••••••••••••••••••••••••
- Tak ingin Menyerah