13 Bagian Sedang dalam proses [ Update Selasa, Rabu, Kamis ]
Rasa itu tak pernah datang tanpa sebab. Ia bukan angin yang berembus acak, bukan pula ombak yang datang semau hati. Ia tumbuh perlahan, disiram oleh perhatian kecil, dipupuk oleh kenyamanan yang datang tanpa dipaksa. Tapi sayang, cinta tak pernah adil. Tak semua rasa berbalas. Tak semua perhatian berarti apa-apa.
Nara tahu dirinya mulai tenggelam. Terjebak dalam jebakan yang ia buat sendiri, berharap seseorang yang bahkan tak pernah berniat menetap, dan yang paling menyakitkan adalah ketika kita menyadari semua itu hanya tumbuh sepihak. Bahwa yang kita kira sinyal, hanyalah pantulan harapan sendiri.
Dunia tak meledak, tapi rasanya seperti hancur perlahan. Sial. Kenapa rasa ini harus tumbuh di tanah yang gersang?