[COMPLETED] Romance/Action/Humor/Family ♣︎ Rhys Giovinco Rhys memejamkan kedua matanya. Meresapi kekosongan menyerang inti jiwanya. Bosan. Kata itu terulang kembali untuk kesekian kalinya. Jangan menuduh Rhys tidak berusahan mencari cara untuk membunuh rasa bosannya. Mulai dari menenggelamkan dirinya pada pekerjaan sebagai pembisnis perkapalan, bermain judi -permainan yang ia geluti sejak dirinya tercantum menjadi pembunuh bayaran-, pergi ke salah satu Psikolog ternama kemudian olah raga berat. Kemudian mengencani beberapa orang wanita, karena mungkin saja seks bisa membawa batinnya sedikit lebih damai, sebab naluri pria tidak jauh dari nafsu birahi. Hingga dirinya menghajar Jonathan dan Darcy di ring tinju untuk memancing emosi terpendamnya, tapi ternyata hasilnya tetap sama saja. Bahkan semakin hari hidupnya semakin suram. Pernah Rhys berfikir, ini adalah karma dari Tuhan atas dosa membunuh banyak orang yang tak bersalah. Bahkan monster masa lalunya masih melekat erat di dirinya, jika ada orang berani mencari masalah dengannya, siap-siap saja menikmati hantaman kuat dari Knucklesnya. Satu kenyataan pasti. Kekayaan, wanita dan kekuasaan tidak memiliki nilai harganya jika si pemilik jiwa tidak mengerti cara menghargainya. ♦︎ Darcy Giovinco Darcy menggeram marah. Dihantamlah botol bir digenggamannya ke kepala salah seorang laki-laki asing hingga darah menetes. Darcy telah melakukan banyak sekali kesalahan besar secara berturut-turut yang sukses membuatnya selalu jengkel atas kelengahannya sendiri. Tapi ia tidak bodoh membongkar rahasia terburuknya, bila itu sampai terjadi, ia yakin dirinya akan dibunuh secara masal oleh keluarganya sendiri. Sudah tahu notabe keluarganya adalah pembunuh bayaran kelas kakap. Dan kini kesalahan masa lalunya makin parah, di posisi ini ia meragu namun di posisi lain ia kekeh pada pendiriannya. Kenapa ia harus terjebak pada takdir cinta terlarang penuh dramatis! Bahkan ia sering mengatakan dirinya adalah bajingan ten