Pada masa-masa akhir Dinasti Han Timur, daratan Cina terbagi dalam 3 Kerajaan yang dikenal sebagai masa 3 Negara, yaitu Shu, Wei dan Wu. Ketiga negara itu saling bertikai dan bermusuhan, Cao Cao (Kerajaan Wei), Liu Bei (Kerajaan Shu), dan Sun Jian (Kerajaan Wu), masing-masing memaklukmatkan diri sebagai Kaisar dan mengklaim legitimasi sebagai Kekaisaran yang mewarisi Dinasti Han yang telah runtuh. Ketiga Negara memiliki orang-orang hebat,terpercaya sekaligus pengkhianat. Masing-masing Kaisar melakukan perang sehingga memiliki tokoh-tokoh para penakluk, para Jenderal perang yang terhebat pada masanya. Lu Bu, Guan yu, Gan Ning, Zhao Yun (salah satu panglima perang dari Lima Harimau dari Negara Shu Han) adalah para petarung perang pada masa itu. Kisah ini tidak menceritakan salah satu dari para Jenderal terkenal di atas, namun fiksi sejarah ini menceritakan tentang Liu Ju-Long, seorang Jenderal perang yang berada di sisi Jenderal Zhao Yun, terkenal dengan kehebatannya dalam menebas musuh dengan pedang dan tombaknya, hebat ilmu perang dan bela diri, kejam dan bengis namun tak ada satu pun jejak sejarah yang menuliskan tentang dirinya. Sebuah lukisan sebatang pedang yang tertancap di tanah bersalju membawa Hong Lian, seorang mahasiswi tingkat akhir Universitas Hongkong memasuki dimensi Tiongkok pada ribuan tahun silam. Pada sebuah kisah cinta tragis sang Jenderal muda yang dilupakan bersama gadis paling cantik di masa itu, Lan Mu Rong, teratai cantik. Kisah ini murni fiksi semata namun diselingi oleh beberapa fakta sejarah Cina pada masa 3 Negara, sehingga pembaca mungkin akan menemukan beberapa nama orang penting di dalam sejarah tersebut. Penulis tidak akan menambah atau mengurangi fakta sejarah. Tetapi untuk para tokoh utama novel ini adalah fiktif belaka dengan tujuan untuk menghibur. Dilarang untuk mengcopy karya penulis dengan alasan apa pun. Hak cipta dilindungi Undang-Undang.