Wulan, Jeha dan Risa, tengah berdiri memandang Laptop dihadapan mereka. Terlihat jelas ekspresi cemas diwajah ketiganya. Bagaimana tidak, hari ini pengumuman Lolos-tidaknya mereka di SMA Global, sebuah SMA bergengsi dan kaya akan prestasi yang dengan nekad mereka pilih sebagai SMA tujuan. Bukanya apa, masalahnya mereka hanya siswi berkemampuan minim, walau hasil Ujian Nasional mereka cukup baik, tapi tetap saja, belum tentu diterima. karena banyak siswa berprestasi lainya juga yang memilih SMA itu, termasuk Damar, yang memang siswa undangan SMA Global.
Daftar peserta didik yang lolos sudah muncul. Jeha mengeser prosesor kebawah, dan diurutan ke-98 nama Jeha muncul, disusul diurutan ke-105, nama Risa muncul. Tinggal Wulan, Wulan sangat cemas, karena sudah diurutan ke 180, namanya belum juga muncul.
"Tenang Lan, Lo pasti ada, tenang" ucap Jeha pelan-pelan mencari nama Wulan. Wulan sudah keringat dinging karena sudah keurutan 190, sedangkan kuota masuknya hanya 200.
Teringat lagi Wulan dengan pengumuman Upacara yang mengumumkan Damar sebagai siswa Undangan SMA Global yang secara otomatis jika mendaftar ke SMA Global langsung diterima . Wulan yang diantara barisan memandang Damar, dalam hati berkata : Aku harus masuk SMA Global. Jika Aku Lolos, Aku akan nyatakan perasaanku pada Damar, Semangat!!~
"Lan.." ucap Risa sedih. Wulan tersadar dari lamunannya "Ah? Kenapa?"
"Gapapa ya?, sekolah lain banyak." Jehapun menepuk bahu Wulan. Wulan langsung paham ucapan Risa dan Jeha.
"Oh..Jadi Gue gak Lolos yah?" tanya Wulan
"Kita udah cari sampai urutan ke-200" ucap Jeha, Wulan yang menunduk hanya mengangguk sedih.
"dan nama Lu" ucap Risa berat
"DIURUTAN ITU!!!"
"SERIUS?!!" kaget Wulan dan langsung meriksa daftar nama itu. Ternyata benar, Nama Wulan diurutan terakhir, urutan ke-200.
"AARRGHHH!!!!!" senang Wulan berteriakAll Rights Reserved