angin berhembus menerbangkan helaian rambut,senja sore tampak menapakan sinarnya yang indah di ufuk sana lewat bianglala ini aku mengenalnya,di puncak ketinggian ini aku dapat melihat sinar ketampanannya hingga entah mengapa aku terpaku sesaat hingga suara mengintrupsi lamunanku
"ehemmm" dehemnya
"ehhh"ucapku salah tingkah
" kenapa liatin aku serius gitu?ada yang salah sama wajahku ya?"sambil menatapku bingung
"ehm..itu..eng...ehhh itu mataharinya cantik banget ya warnanya ketika mau tenggelam,wahhhh bakal ketagihan nih liat matahari tenggelam dari ketinggian bianglala" kataku seceria mungkin mengalihkan pembicaraan
"Sekarang pilihanmu hanya dua. Ikut bersamaku dengan tenang atau melihat pembantaian di mana-mana."
"Saya memilih mati, Tuan Duke."
"Bagus. Meskipun kau mati, akan ku temani di liang kubur dan mengejarmu sampai ke neraka."
***
Ashley sempat menyerah ketika gagal masuk ke perguruan tinggi untuk ketiga kalinya. Tapi, bukan berarti dia senang saat terlempar ke dunia lain!
Alih-alih mendapat nama baru, Ashley malah bertransmigrasi sebagai Ashley van Dyer, karakter penjahat serta istri dari seorang tiran kejam bernama Killian von Thrax. Penderitaan Ashley tidak berhenti sampai disitu, ayahnya memerintahkan Ashley untuk membunuh suaminya yang seorang tiran demi keberlangsungan hidup semua orang. Jika dia seorang tiran bukankah Ashley yang akan mati duluan?
Mengacuhkan perintah ayahnya, Ashley memilih untuk hidup nyaman dengan cara melarikan diri dari semua tugas yang diberikan padanya. Namun, keinginan Ashley hancur lebur ketika mendapati dirinya terduduk di pangkuan Killian dengan kedua tangan dan kaki yang terikat kencang.
Kalau Killian begini, apa sebaiknya dibunuh saja?
***
peringatan : kekerasan & romansa gelap.