Bunga Terakhir

Namanya Mei. Namun, ia tidak terlahir di bulan Mei.
Hari-hari yang ia lalui teramat biasa.
bangun pagi-mandi-sarapan-bekerja-pulang kerja-mandi-makan malam-tidur. hanya itu.
Ia tak pernah merasakan malam minggu yang indah karena ia harus terus bekerja dan bekerja.
tidak ada yang spesial sampai keputusannya untuk tinggal sendiri dan merantau ke luar kota. Tinggal di sebuah rumah yang entah mengapa selalu mendapat kiriman buket bunga lili putih di setiap akhir pekan.
"Ada apa dengan rumah ini? siapa pemilik sebelumnya hingga sepertinya ia memiliki banyak penggemar rahasia."
dibuangnya bunga itu ke tempat sampah. setiap minggu. selalu.