Cinta yang berawal indah, dan berakhir dengan seadanya. Kau tinggalkan ku sendiri, tanpa kata-kata, meninggalkan luka, dan banyak masalah yang cukup nyata. Saat aku bersikeras menjadi yang terbaik, tapi kamu meninggalkanku tidak dengan cara yang baik-baik, setidak adil itukah dirimu?.
Kini 'kita' bukan lagi 'cinta' tapi menjelma secepatnya menjadi sosok yang tak bertanya apalagi menyapa. Mereka mentertawakanku saat aku terjatuh, bahkan tidak banyak yang berpihak, hanya sedikit yang punya hati saat itu. Mencela, menindas, sampai mereka tidak sadar, bahwa aku tidak akan larut begitu lama untuk bersandar.
Aku tunggu bahagiaku, menjalani hari yang kian menyerbu, untaian kenangan menjadi mendebu, aku tunggu ia disitu, hingga pada akhirnya pangeran datang mengetuk hatiku, yang hampir kelabu.
Dunia memang begitu gelap saat engkau tinggal, tapi kini gelap sudah terlelap, pergi jauh dan menetap.
Ini dia yang ku tunggu, bahagiaku, dan penyesalan untukmu.
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-