8 parts Ongoing Zevran Arsaditya Kaellio, laki-laki yang tumbuh dalam keluarga hangat, dengan Mama dan Papa yang suportif serta kondisi ekonomi yang mendukung. Namun, siapa yang bisa menjamin bahwa semua itu akan bertahan lama?
Kehilangan itu mungkin tak terasa saat ia masih kecil. Ia terlalu muda untuk mengerti apa arti ditinggalkan. Tapi waktu terus berjalan-dan saat Zevran mulai memahami dunia, ingatan itu datang menghantam tanpa ampun.
Yang paling menyakitkan-Zevran bahkan tidak diizinkan melihat mereka untuk terakhir kalinya. Tidak ada perpisahan, tidak ada pelukan terakhir. Sampai hari ini, ia tak tahu di mana mereka dimakamkan.
Ia mulai bertanya, mulai merasa, mulai sadar bahwa tak ada lagi tangan hangat yang menggandengnya pulang, tak ada lagi pelukan Mama di setiap malam sebelum tidur, tak ada lagi tawa Papa yang menyemangatinya saat terjatuh.
Lambat laun, semuanya menjadi beban yang tak sanggup lagi ia pikul. Luka itu tidak sembuh, justru tumbuh bersama dirinya. Makin ia dewasa, makin dalam rasa kehilangan itu menusuk. Hidupnya kacau. Pikirannya porak-poranda. Ia bahkan sempat berada di titik di mana ia ingin menyerah-sebab rasanya, kewarasannya pun perlahan ikut terkubur bersama masa lalunya yang hilang.