STUCK SERIES 4
Sejak Agatha memutuskan pergi meninggalkan Bian, laki-laki itu mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mencari gadis itu. Bertahun-tahun berlalu, ia masih tidak menemukan keberadaan Agatha. Bahkan sahabatnya ikut membungkam membiarkannya menggila sendiri.
Saat bian memutuskan menyerah, dan bertunangan dengan gadis pilihan Ibunya. Agatha kembali. Mencoba memporak-porandakan pernikahannya dengan gadis yang ibunya pilihkan itu. 5 tahun berlalu, akhirnya Bian menyadari. Perasaannya yang tersisa untuk Agatha bukan lagi cinta menggebu, tapi hanya kebencian semata.
"Kau membuatku kehilangan 5 tahun berharga dalam hidupku, Sayang. Jadi maafkan aku jika membuatmu kehilangan kebahagiaan di sisa hidupmu."
-----
"Bi, kau berubah menjadi membenciku. Aku tahu kesalahan terletak padaku, tapi aku masih berharap kau yang dulu kembali, Bi. Kau yang mencintaiku dengan segenap jiwa dan ragamu."
.
.
.
.
"Kau lihat, kakak-kakakmu memperlakukan istrinya dengan baik. Apa yang membuatmu bertahan dengannya?" Sisi menatap Agatha kasihan. Ia tahu sahabatnya terluka lebih dari yang terlihat. Tidak hanya fisik tapi juga mental.
.
.
.
.
"Jangan bodoh Agatha, kau berharap dia kembali seperti dulu? Tidak semua orang mendapatkan kesempatan kedua sepertiku," Joana menatap Agatha yang terbaring lemah di tempat tidur priksanya. Luka lebam menghiasi sekujur tubuh gadis itu. Joana tidak menyangka bahwa laki-laki yang dikenal dengan rasa cintanya yang menggebu pada Agatha, akan tega menyakiti gadis itu sekejam ini.
.
.
.
.
"Aku tidak tau harus memintamu bertahan atau melepaskan laki-laki itu. Kau tau kakakmu juga pada awalnya membenciku. Namun, akhirnya kini dia mencintaiku dan bahkan tidak ingin berpisah denganku. Tapi Agatha, dia tidak pernah memukulku sekalipun." Juwita berharap Agatha mengerti kata-katanya.
{romance, hurt}
[18+]
Wanita cerdaslah memilih bacaan yang sesuai dengan usia.
1-10 untuk publik
11 dst private
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.