Aku tidak pernah merencanakan untuk jatuh cinta kepadamu. Tiba-tiba waktu,entah dengan alasan apa kau dan aku merasa memiliki banyak kesamaan. Kita punya banyak kisah yang akhir nya kita mirip-miripkan, kau percaya akulah orang yang kau cintai dengan semestinya. Sungguh,waktu itu kuserahkan segala kesungguhanku untuk mencintaimu. Aku tahu rasanya ditinggalkan,kau paham rasanya dikhianati. Lalu kita sepakat untuk menjaga hati. Semua bermula dengan sederhana yang manis. Aku pelan-pelan semakin yakin kaulah jawaban atas doa-doa yang pernah kupanjatkan dengan tangis. Kita mengorbankan banyak hal demi rencana-rencana yang telah kita tetapkan. Kau dan aku bersepakat untuk tetap menjaga semangat. Kita bertahan demi hari yang lebih indah dimasa depan. Kau paham, bahwa tak ada yang mudah. Katamu, semua butuh diperjuangkan. Ketakutan adalah satu hal yang harus mampu kita kalahkan. Namun, pada hari yang tak pernah kuduga. Jam-jam yang kuanggap semua akan baik-baik saja. Kau hempaskan segalanya. Kau hancurkan semua yang telah kubangun dengan sepenuh jiwa. Kau katakan kepadaku; kita tak punya waktu, kau ingin menjalani hidup dengan orang yang ternyata diam-diam telah memintamu menjadi bagian hidupnya. Aku sempat berlari menjauh darimu. Aku bahkan tak percaya, bagaimana mungkin orang yang kusebut cinta ternyata menusukkan luka. Kau bahkan terlihat tak perduli oleh remuknya perasaanku. Kau biarkan aku tenggelam pedih,seolah semua yang kuperjuangkan bukan hal yang kau butuhkan. Hingga waktu berlalu, pelan-pelan aku paham satu hal tentang kau. Kau bukan orang yang layak diperjuangkan sepenuh hatiku.Tous Droits Réservés
1 chapitre