"Kita sahabat Leen. Lu harus terbuka, gausah dipindem terus gue tau lu selalu ngerasa terbebani sama semua" Nezka melanjutkan bicaranya "Biarlah Nez, udah benci banget gue sama jalang itu! Gak seharusnya gue lahir dari rahimnya." Kali ini Nezka hanya memandangku dengan tatapan iba. Bukan iba karena kasihan, tetapi iba karena Aileen selalu bersikap meledak-ledak jikala sedang membahas soal tentang ibunya-itu.