Ku ingat saat pertama ku melihat mu,dimana kau sedang duduk sendiri di kursi kecil di taman bunga di tengah kota.
Pagi itu sangat cerah,matahari pun seakan tersenyum menyapa dengan hangat nya,cahaya mentari pagi yang indah itu seakan jatuh tepat di atas mu,sehingga kau pun bersinar.
kau tau??
kau begitu indah,ingin rasanya bisa mengenal mu ,mana kala kau mau berbagi cerita dengan ku.Aku mencoba untuk melangkah kan kaki ku menuju tempat duduk mu.
"hy" kataku sambil mengulurkan tanganku dengan kaku.
Kau pun mulai tersadar dari lamunanmu,dan memandangku.
"hy" katamu sambil tersenyum dan meraih tanganku.
Kau tau??
Aku begitu bahagia,aku pun mulai tersadar,katanya kain sutra begitu lembut nyatanya sentuhanmu lah yang paling lembut.
Kita pun berkenalan dan saling berbagi cerita tentang hidup kita.semua yang kau katakan tidak terlalu jelas ku dengar dan ku ingat,
namun satu yang ku ingat ,kau ber kata
"aku belum punya pacar"
ke bahagian muncul di hati ku,mana kala tuhan merestui,semua yang ter baik akan ku lakukan untuk mu.
dr. Sasa Ayuwandira Prawirohardjo dokpol, spesialis forensik, anak sultan dijodohkan dengan Edwin Chandra, S. Ked. Ceo perusahaan P-Farma. Edwin itu pinter, ganteng dan ngegemesin. Dia sempurna seandainya nggak bucin sama Siska, mantan pacarnya yang dalam proses perceraian. Karena cintanya pada calon janda itu, dia menolak Sasa.
Sasa lantas menawarkan 2,5% saham P-Farma miliknya asal Edwin mau menikahinya selama setahun dan menghasilkan satu bocil. Emangnya Edwin sapi ternak! Sasa cuman butuh benihnya aja.
Awalnya Edwin mau menolak, tapi ternyata dia nggak punya pilihan lain. Kira-kira mereka bisa bikin bocil nggak? Gimana dengan Siska? Setujukah dia dengan pernikahan Sasa dan Edwin?
Update setiap hari senin