Mereka hanyalah keluarga kecil yang harus berpindah benua karena sang kepala keluarga mendapat kesempatan untuk melanjutkan menimba ilmu di luar negeri. Bebannya sedikit berkurang karena sang kepala keluarga turut membawa sang istri yang baru dinikahinya baru genap dua puluh hari untuk menemaninya selama di sana. Meninggalkan perjalanan panjang memori di tanah air, keluarga tersayang, karir sang istri, dan para sahabat yang belum rela dengan keputusan yang mereka buat. Namun, keteguhan dan semangat pasangan tersebut membulat, tidak dapat diganggu-gugat. Mereka percaya, kenangan akan tersimpan selalu berada di tempat spesial. Sahabat tidak akan meninggalkan tempat di hati. Dan rumah, ia tidak akan ke mana-mana. Karena mereka akan memiliki rumah di hati masing-masing untuk pulang. 'Tadaima' untuk memberikan salam. 'Okaeri' untuk menyambut salam.