"Gue mau lo gak nganggep gue sebagai kakak lo doang, gue pengen lo jadi pendamping hidup gue." Yan melingkarkan tangannya dipinggangku, aku terdiam dan menunduk. Kaki kami masih berdansa tenang "lo mau jadi pacar gue?" Aku mendongak dan ternyata Yan menyatukan keningku dan keningnya, nafasnya terdengar walaupun musik alunan dansa ini semakin keras. Aku pun mengangguk pelan dan disinilah aku sudah menjadi milik Yan.