"gua suka sama lo? terus gimana? emang itu dosa bagi gua? " Laras mengernyitkan mata dan menatap mata Angga "lo ngga salah, cuman gua yang salah. lo ngga cocok sama gua, karena lo terlalu baik." Angga menepuk pundak Laras dengan penuh senyuman keikhlasan "lo jahat! gua selalu baik sama lo, gua selalu ada tapi lo ngga pernah lirik ke arah gua. apa artinya gua buat lo?!" menghempaskan tangan Angga yang berada di pundaknya Laras mulai menitihkan air mata "lo cinta sama gua? atau lo butuh belas kasihan?" mendengar pernyataan yang Angga lontarkan rasanya air mata Laras tak dapat terbendung lagi. namun di balik tembok ada Rian mendengar pembicaraan antara Angga dengan Laras yang membuat nya terdiam membeku