"sayang!" aku hanya bisa melotot saat tiba-tiba seorang pria menarik lengan ku dan menabrakan ke dada bidangnya dan memeluk ku. "aku merindukanmu sayank, sangat" aku makin melotot sampai mata ku hampir keluar. Ya tuhan cukup mama ku yang punya sifat abnormal jangan orang lain batin ku meringis. Aku langsung memberontak dan pria ini makin mempererat pelukannya dan sialnya aku di saksikan banyak pasang mata yang membuat wajah ku merah padam "tuan...anu.." eh aku merasakan bahu ku basah "jangan tinggalin aku lagi sayang, maafkan aku, aku mencintaimu"