Kupikir aku tak begitu bodoh,jadi aku tak pantas memanggil diriku si 'bodoh'. Tetapi mengapa dalam perihal merindukanmu aku selalu tak punya solusi?. Aku tak tau pasti mengapa rindu itu selalu singgah dihati. Hingga bersemayam sampai berhari-hari. Ya.. Aku merindukan pertemuan pertama kita. Setelah bertahun-tahun jarak menjadi penghalang, dan itu yang membuatku sedikit tak tenang. Aku pun merindukan percakapan kita, yang berbicara tanpa mampu menatap mata. Awalnya ku kira kau tak banyak bicara tapi setelah bertemu malah sebaliknya. Mengapa kini kau memilih pergi? setelah berhasil mengisi hariku yang sepi. Kau malah pergi tanpa permisi, bersama janji yang belum sempat kau tepati. Bukankah pertemuan pangkal rindu? Harusnya kau merindukanku juga setelah waktu lama tak bertemu. Kau tau kan merindu bukanlah hal yang menyenangkan. Jadi, kuharap kau akan segera pulang, karena itu akan membuatku senang.