LakSita (Seri Ego, Rasa dan Karsa)

Dama Ihsani selalu menghilang, dengan sengaja enggak menganggap Handaru Laksita Maheswari sebagai kekasihnya hingga waktu yang dia tentukan sendiri. Menurutnya ini satu-satunya cara yang tepat agar Laksita jera dan enggak mengulang kesalahannya lagi. Yaitu menutup mata dan telinga dari kenyataan yang sebenarnya terjadi.

Padahal kali ini Laksita sangat butuh pegangan dan butuh seseorang yang bisa menopangnya untuk tetap kuat. Dia yang sudah melampaui batas lelahnya akhirnya dengan berani mengambil tindakan. Bukan untuk membalas Dama tapi membebaskan diri dari rasa sakit yang selalu membelenggunya.

"Caramu salah."

"Aku beri kamu untuk memikirkan kesalahan kamu."

"Dama.. aku tahu kesalahanku dan Aku minta maaf. Tapi kenapa cara kamu untuk menghukumku selalu seperti ini? Kamu hanya membuatku semakin lama semakin jauh. Aku tertekan!!"

"Kalau saja waktu itu kamu mendengarkanku, semuanya enggak akan kaya gini. Kamu justru membuatku terbiasa tanpa kamu."

Dia lepaskan Dama. Tunangannya yang terlambat menyesal.