Anya berjalan sambil memutar ujung-ujung rambutnya ke arah sekre PMR. Hampir semua orang berlari tergesa-gesa karena hari ini hari pertama pertemuan calon anggota PMR di SMA Mockijay. "Empat! Lima! yang belum masuk ke barisan cepat jongkok!!! letakan tangan di atas kepala! ikuti saya." teriak seorang senior yang menyandang toa di pundaknya. Semua siswa terlihat jalan sambil jongkok ke arah pohon besar di depan sekre PMR, hanya Anya yang memacu kecepatan penuh menyusul Gean si senior. Semua orang tampak terkejut dengan ulah anya di hari pertama pertemuan, siapa sangka anya akan menodongkan diarynya untuk ditandatangani Gean di hadapan teman-temanya yang sedang di hukum? Senior-senior wanita tampak kesal melihat ulah Anya yang menggelikan dan tampak murahan. Gean pergi menjauhinya, tapi anya tak mau terlihat bodoh, Anya menarik-narik baju Gean dari belakang sambil merengek. "Kak Gean please... Anya cuma mau tanda tangan Kak Gean, habis ini kakak boleh hukum Anya apa aja. Anya bakalan makin iklas kalau hukumanya ngedate sama kakak" Perkataan Anya seakan meruntuhkan atap gedung SMA Mockijay, semua anak terbahak-bahak mendengarnya, tapi Gean tampak gelisah sambil melirik kiri kanan mencari seseorang. Setelah mempermalukan dirinya sendiri akhirnya Anya mendapat apa yang diinginkanya. Anya juga tidak lupa meminta tanda cium di diarynya. "Sudah puas? Gue cuma mau ngingetin sebagai senior yang baik. Tolong jaga harga diri lu sebagai wanita. Gue tau gue ganteng, tapi jujur ini pertama kali gue lihat orang se-" "halo Vin? ANYA UDAH BERHASIL DAPET TANDA TANGAN GEAN KETUA UMUM PMR + TANDA CIUM, KAMU DIMANA? KETEMU DI KANTIN, LANJUTIN MAIN LUDONYA." ujar Anya sambil meninggikan nada suaranya hingga terdengar semua orang yang ada di depan sekre PMR. "WHAT THE FUCK!" - ***All Rights Reserved
1 part