"Semua yang kutatap bukanlah dia. Semua yang kutatap janganlah dia. Semua yang berkacamata bulat bukanlah dia, bukan!" - Itulah yang dikatakan Anka pada dirinya. Merasa bodoh atas kelakuannya pada malam perayaan setapak rembulan. Yang merubahnya menjadi sosok yang seharusnya selangkah menuju mahkota ratu kaumnya, kaum Tin, justru berbalik menjadi bumerang tajam yang siap membunuhnya. Sedangkan kau tau? Mereka membutuhkan sosok seperti Anka untuk melawan para kaum Weisley. Bukan penggantinya, Lory. Dan kau tau, mengapa ini bisa terjadi? Tanyakan saja pada sosok yang lebih buruk dari hati seorang kaum Weisley, si kacamata bulat! #WrittenInAction #WIAIndonesia