Apakah aku harus terlahir seperti ini? Apakah aku harus hidup seperti ini?
Apakah perlu aku menuangkan semua yang kurasakan saat ini?
Aku tahu, dengan perlahan aku membuka mataku. Cahaya yang tampak menyilaukan. Bagaimana tidak menyilaukan? Aku sudah selama ini berada didalam kegelapan. Sepi, tenang, hanya ada aku sendiri didalam sana.
Yah...
Sebelum aku melihat cahaya itu, terdengar suara yang menggema "Apakah kau sudah siap keluar untuk melihat cahaya itu?"
Aku tahu pasti aku menjawab "yah.. aku sudah siap. Aku mohon tolong perlihatkan aku cahaya itu."
Saat itu aku pasti sangat bahagia. Kegelapan yang kulihat selama ini nampak menyilaukan. Tetapi jika aku melihat kondisinya seperti ini. Aku sudah sangat menyesal melihat cahaya yang singkat ini. Di sini aku hanya melihat keributan, pertengkaran, cacian yang tak pernah habisnya. Sedangkan ketika aku berada dalam kegelapan itu aku merasa tenang, tentram, damai, segala kepuasan jiwa kudapatkan disana. Mengapa saat itu aku harus mengatakan "ya"? Mengapa saat itu aku harus senang. Seharusnya aku tetap saja berada di sisi-Nya.
Tak ada yang mencaciku, Tak ada yang namanya keributan, Tak ada yang namanya pertengkaran. Pasti jika aku berada di sisi-Nya pasti aku sudah bahagia disana. Berlari-lari bersama malaikat-malaikat. Berdoa dan memanjatkan rasa syukurku pada-Nya.
Tapi, aku tak akan bisa kembali kepada-Nya lagi dengan cara mudah. Maka, aku akan berusaha agar menjalani semua ini sesabar mungkin.
Karir dan buah hati yang sama-sama penting untuk seorang wanita bernama Shani. Ketika anaknya beranjak dewasa, Shani dihadapkan dengan pilihan sulit.
"Dunia bunda itu karir bunda atau aku?!"
Gadis yang bernama Christy-anak semata wayang Shani dan suaminya itu mulai paham bagaimana kasih sayang seorang ibu yang sesungguhnya.
"Bunda ga bisa lepasin gitu aja pekerjaan bunda. Semua ini butuh perjuangan untuk bunda dapatkan sayang"
Bagaimana kehidupan mereka jika terus berdebat dengan hal yang itu-itu saja? Apakah Shani akan berubah demi anaknya? Atau justru Christy yang mengalah untuk menerima bundanya yang super sibuk?