Dunia itu berputar, layaknya jarum jam yang tak akan pernah berhenti berdetik. Ratusan, bahkan ribuan kali jarum itu melewati angka dua belas dan angka enam. Begitu seterusnya. Kadang di atas lalu di bawah, ke atas lagi lalu ke bawah lagi. Manusia yang tak pernah puas dan bersyukur atas apa yang dimilikinya itu adalah manusia yang setengah-setengah, jika butuh ia meminta dan jika tidak ia akan acuh terhadap hal apapun yang ada disekitarnya. Jika tujuan hidup hanya untuk mengejar dunia itu adalah sebuah kesalahan besar. Menyalahkan orang lain saat merasa palingp benar. Dan diam tak berkutik saat kesalahan besar ia lakukan. Bagaimana bisa siklus kehidupan seperti itu? Seperti orang bodoh yang rela menghabiskan seleruh waktunya untuk bekerja tanpa tahu terimakasih pada siapa saja yang membantunya. Seseorang yang sudah berdiri diatas cenderung memiliki hati yang jumawa karna ia merasa telah merasa berdiri sendiri tanpa ada orang dibelakangnya. Bagai memanjat tangkai tanpa tangga.