"Bagiku, Jihye adalah satu-satunya orang yang paling berharga. Tidak, dia perisai untukku-bahkan pelindungku. Jika kalian ingin membawanya, bawa aku juga." Jihye bersikeras mendorong tubuh kekar Jungkook yang memeluknya begitu erat-sangat erat seperti tidak akan bertemu lagi. Sesekali ia memukuli dada Jungkook dengan kuat. Jihye menatap wajah Jungkook yang kini menitihkan air mata. Tidak Jeon, jangan menangis. Batinnya "Ku mohon lepaskan, Jeon!" Teriak Jihye di isak tangisnya. Jungkook mempererat pelukannya, Ji Jin menghampirinya kemudian bersusah payah memisahkan pelukan Jungkook terhadap Jihye. "Jungkook! Lepaskan Jihye. Kau bisa membunuhnya." Jungkook terhenyak, dengan berat hati melonggarkan pelukannya. "Jangan lupakan aku, Jeon." Kata itu seakan-akan membuat Jungkook merasakan bahwa itu menjadi ucapan terakhir.