Broken Inside
  • Reads 0
  • Votes 1
  • Parts 1
  • Reads 0
  • Votes 1
  • Parts 1
Ongoing, First published Apr 19, 2017
Karina Kesya. Seorang gadis bertampang 18an. Rambut cokat kepirangannya jatuh sepinggang. Ya.. Itu rambut. Berkilau. Namun tak pernah memanjang. Mata kosongnya menghujam seluruh penjuruh pandangannya. Mata itu berkedip, namun hampa. Hidung kecil berujung lancip berteger di antara matanya. Mengeluarkan udara, namun dingin tanpa kehidupan. Wajahnya tirus. Mulus tanpa goresan kepedihan. Tanpa goresan kebahagiaan. Tanpa ekspresi. Dagu lancipny terpampang indah.
.
Karina Kesya merupakan gadis baik hati. Cantik. Anggun. Yang bergelut di dunia musik. Ya.. Dia adalah se'SOSOK' manusia sempurna.
Hanya sesosok. Bukan seorang.
.
Di sisi lain, Serena Lucia, 'SOSOK' lain yang menguasai sebuah tubuh yang sama. Serena Lucia merupakan gadis yang berhati dingin. Cantik, namun mematikan. Aura kematian selalu tercipta olehnya.
.
Dua sosok ini menggerogoti sebuah figur silikon yang tak berdaya. Karina sang sosok malaikat yang baik hati. Dan. Serena sang sosok iblis yang berdarah dingin.
.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Broken Inside to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Argavanil cover
My Maid 21+ cover
FIX YOU cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
ALGRAREZ || The Devil Husband cover
ERLAN PANDU WINATA cover
Kilian [END] cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
Lauhul Mahfudz  cover

Argavanil

46 parts Ongoing

Argavanil atau kerap dipanggil Arga adalah sosok anak remaja nakal, dan hobby balapan motor. Dibalik kenakalannya, Arga memiliki segudang prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik. Hidup sendiri membuatnya hidup bebas tanpa kekangan atau aturan apapun. Hingga suatu ketika kehidupan tenang Arga tergangu dengan datangnya keluarga kandungnya yang telah lama Arga tinggalkan dan lupakan. "Pulang sekarang!" "Gak ada orang asing yang berhak ngatur kehidupan gue!" "Sayangnya kami bukan orang asing, kamu tidak lupakan, jika kami adalah keluarga kandungmu." "Sialan!"