*Rere pov Dia berubah atau gue yang berubah? Apa yang gue khawatirkan benar-benar terjadi. .. Kita akhirnya jauh... Atau lebih tepat disebut kita jadi berbeda Kalaupun itu terjadi gue sebenarnya sudah siap. Karena gue sendiri tau, dari awal kita tidak punya komitmen. Hanya sebuah ungkapan kata "sayang", perasaan yang bisa berubah kapan saja seiring dengan berjalannya waktu. Tapi tetap saja, semua terasa menyesakkan dada. Bahkan ini lebih sakit daripada sekedar cinta yang bertepuk sebelah tangan.. Masih bisakah aku memaafkannya? Atau hanya sekedar berpura-pura memaafkannya?