Seorang cewek yang harus berjuang untuk mendapatkan kebebasan, ia adalah Yaca Ayusa Paramitha. Dalam terjangan emosi yang menuntun dirinya menemukan sebuah arti yang menyadarkan cewek ini, betapa beruntungnya ia. Ia juga menemukan seseorang yang mampu membuat dirinya mengerti tentang sebuah kehidupan. Awalnya ia terjebak pada sebuah arti cinta yang belum pasti. Terjebak tanpa bisa tahu dengan siapa dan dimana hati cewek ini berlabuh. Menjalani keseharian dengan segala permasalahan yang meliputi. Namun tetap tegar dengan kehadiran sosok sahabat, kehidupan yang awalnya berat mulai terkikis dengan semua bentuk perhatian dari orang-orang yang namanya telah terpatri di dalam hati. Ketika sebuah masalah datang silih berganti, tanpa ia sadar seseorang selalu membantu dan menguatkan dirinya. Tapi dalam sebuah kenyataan seseorang itu mengetahui kebenaran yang begitu pahit. Menjadikan suasana dan keadaan mereka menjadi jauh. Bisakah Yaca menemukan kembali kebahagian yang ia dapat dari seseorang itu? Ketika seseorang itu datang, Yaca menyadari satu hal. "Setiap saat waktu terulur... Aku merindukanmu... Kenangan yang kau goreskan Kenangan yang kau abadikan Ku bingkai rapi dalam pikiran dan hatiku... Kau adalah sebuah rasa... Rasa yang datang kepadaku... Kau sempurna dimataku... Kau adalah segalanya... Yang dikirimkan oleh Tuhan... Melengkapi semua kekurangan yang aku miliki." Semua hal yang dilewati Yaca tak lepas dari pandangan seseorang ini. "Dia cewek yang tangguh, nggak pernah kepancing sama perlakuan gue. Gue berubah karena dia. Yaca." Alexa Gautama. "Epit, itu adalah nama dari Yaca buat gue." Epita Lika. "Nggak hanya seseorang yang ada di mata gue. Tapi di dalam hati gue. Dia beda, Yaca." Bayu Wiranata. "Gue suka sama Yaca, dia cewek yang sederhana dimata gue." Aditya Prawira. "Cewek yang menganggap gue nyebelin, tapi emang gue nyebelin." Reyka Prarartha. Kebahagiaan datang dari orang-orang ada untuk kita.
35 parts