Buat Ara yang selalu ceria, Dion si cowok pinter lebih mirip arca daripada manusia. Mana ada sih manusia yang pasang ekspresi datar dalam segala situasi? Bahkan setelah denger Ara ngasih julukan-julukan aneh buat dia, Dion cuma mengernyit kecut dua detik. Habis itu, datar lagi... Buat Dion yang serius menghadapi segalanya, Ara si cewek tengil seperti badai. Ucapan, sikap, dan tingkah Ara bikin Dion kewalahan. Segala hal sepertinya jadi dua tingkat lebih intens kalau menyangkut Ara. Tapi itu kan sebelum Dion kenal Ara lebih dekat... Dua orang yang jelas-jelas bertolak belakang ini ternyata malah dipasangin sekolah dalam program belajar-mengajar. Arca ketemu badai, entah siapa bakal mundur duluan. Atau mungkin si badai malah akan melembutkan arca? Sedang si arca meneduhkan dan menenangkan si badai? Novel ini sudah diterbitkan oleh GPU tahun 2013. Karena akan di-CU, sekalian aja direvisi dan di-post di sini. Selamat menikmati!