Calamity
  • Reads 138
  • Votes 23
  • Parts 3
  • Reads 138
  • Votes 23
  • Parts 3
Ongoing, First published Apr 21, 2017
Jika bangsa penyihir dan kaum serigala sudah mengibarkan bendera peperangan, maka apa yang bisa dilakukan manusia? 

Manusia hanya bisa diam, bersembunyi di dalam rumah. Mereka diam saja kadang harus rela menyerahkan nyawa, apalagi kalau ikut campur. 

Hidup berdampingan bukan berarti ketiga kaum itu hidup damai. Masalah sepele sudah pasti masalah besar. Kalau sudah terjadi pertumpahan darah, itu adalah bencana.

Apalagi kalau ketiga kaum itu tahu bahwa masih ada kaum Phoenix yang senantiasa mengamati mereka.

2017, gegegoesgodel
All Rights Reserved
Sign up to add Calamity to your library and receive updates
or
#686khayalan
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Rafael Natha D.  (END) cover
I'm Stuck on a Remote Island With the Male Leads cover
The Screet Life [On Going] cover
Ibu Antagonis cover
JOANA, SHE IS AN EXTRAS  cover
I'm Not A Villainess cover
PEONY - Antagonist's Sex Slave cover
꒯꒤꒯ꋬ 𝐀���𝐧𝐭𝐚𝐠𝐨𝐧𝐢𝐬 (On Going)  cover
TABITHA [END] cover
ROSALINE - I will be The Real Antagonist cover

Rafael Natha D. (END)

46 parts Complete

Hal yang pernah Rafa sesali dalam hidupnya, yaitu menaruh harapan pada seseorang yang tidak pernah menganggapnya ada. Dibenci, dihina dan disakiti baik fisik dan batinnya, seakan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi remaja yang berusia 17 tahun itu. Memangnya apa salahnya? Dia hanyalah, seorang anak yang ingin merasakan keluarga yang sesungguhnya. Bahkan demi mendapatkan hal itu, dia mengabaikan perasaaannya sendiri dan bahkan menjadi orang jahat. Sehingga membuatnya semakin dibenci. Rafa menyesal. Menyesal pernah berharap agar suatu hari mereka bisa melihat dirinya sebagai saudara dan seorang anak.