Terkadang aku harus melihatmu dari belakang. Harus melihat punggungmu saja. Tapi saat aku berbalik meningalkanmu kau slalu datang dan mencegahku sampai pada akhirnya kau dan aku bersama bergandegan tangan dan selalu tersenyum bersama. Saat keheningan mulai di penuhi keramayan kabut pun tiba dan saat hari mulai cerah kabut itu mulai menghilang. Terkadang kita harus berpisah biarpun kau dan aku merasakan hal yang sama dan kini kabut itu mulai menebal dan kini jarang kita menjauh.. Tapi cahaya itu mulai mendekat dan menyatuhkan kita kembali. Dan kabut itu kini mulai menipis dan mulai menunjukan jalan dan arah untuk kita. Karna tampamu Dan diriku kita bagaikan benang yang kusut...Aku menunggumu di ujung jalan yang di selimuti kabut itu.