"Aku tahu, aku sakit. Aku bahkan sudah menyusun kata-kata jika akhirnya merasa perlu pergi ke dokter." "Dokter, aku jatuh cinta pada seorang wanita. Yah, berkali-kali sudah aku jatuh cinta pada wanita, dan aku pernah memberikan semua kasih sayang yang aku punya. Tapi yang kali ini lebih rumit. Sangat pelik sampai-sampai mengganggu kejiwaanku. Aku selalu ada untuknya, tapi dia tidak mau memberiku secuilpun. Sedihnya, dia juga 'tidak bisa'..." "Dokter, aku berusaha terus berdamai dan beradaptasi dengan penyakitku. Aku kira semua akan baik-baik saja, hingga dia datang. Awalnya dia memang merupakan obat penghilang rasa sakitku. Dia anestesi yang mampu membuatku tertidur pulas dan penyebab operasi penyembuhanku berjalan lancar. Tapi layaknya obat bius, saat dia menghilang, aku perlahan merasakan sakitnya terbangun dari mimpi indah." "Dia adalah obat bius dan aku tidak sadar kalau aku tidak bisa terus hidup bersamanya. Karena itulah aku mendekatinya, memakainya, lalu jatuh dalam mimpi indah yang akhirnya mengantarkanku pada mimpi buruk abadi." [!!] Rated M for some chapter
24 parts