TINKERBELL
  • Reads 865
  • Votes 43
  • Parts 2
  • Reads 865
  • Votes 43
  • Parts 2
Ongoing, First published Apr 23, 2017
"Nama gue Abella Marissa Aryana." 

Lelaki itu mengerutkan kening seperti sedang memikirkan sesuatu seraya mengusap rahang. "Hm. Gimana kalau gue panggil Abel?"

"Aduh, tolong ya, orang tua gue capek-capek mutar otak membuatkan gue nama yang bagus. Giliran udah dapat, orang lain malah memanggil gue Abel? Nama macam apa itu?" Abella menautkan kedua alisnya.

"Selera nama lo rendah banget kayaknya, ya. Nama Abel itu bagus. Biasanya selalu digambarkan dengan sosok perempuan yang manis-imut-lugu begitu. Tapi yah, sayangnya itu bukan lo banget."

"Kenapa harus Abel?"

Lelaki itu menaikkan sebelah alis tanda bertanya.

"Padahal kebanyakan orang memanggil gue Bella."

"Abel itu nama lo."

"Memang." Bella membenarkan. "Tapi, kenapa harus Abel?" Gadis itu bertanya ulang.

"Simple, " ucap lelaki itu menatap tepat pada iris mata Bella. "Karena gue nggak mau seperti kebanyakan orang bagi lo." Jawab Faris mantap lalu meneruskan. "Cuma merekalah yang nggak seperti kebanyakan orang yang biasanya selalu dikenang. Dan gue mau gue selalu diingat dan dikenang dalam memori lo."
All Rights Reserved
Sign up to add TINKERBELL to your library and receive updates
or
#839jeonsomi
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Kaesar cover
ALFA (SEGERA TERBIT) cover
FIX YOU cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
Transmigrasi Istri Tuan Muda Jay (END) cover
I'm Alexa cover
My Maid 21+ cover
My Dangerous Junior cover
AV cover
Memilih Untuk Pergi  cover

Kaesar

40 parts Ongoing

Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal. "Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak. "Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi." Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.