Story cover for Langkah Laskar Cinta (Musuh Pertama)  by ZahraSheba5
Langkah Laskar Cinta (Musuh Pertama)
  • WpView
    Reads 731
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 731
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Apr 25, 2017
Dia berumur sepuluh tahun ketika kekuatan itu mencoba menyatu dengan lidahnya.

Seperti yang kita tahu, lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merespon berbagai macam rasa benda yang masuk ke dalam mulut kita, seperti rasa manis, pahit, asam, dan asin. Namun, apa yang terjadi ketika alat indera ini malah berfungsi merespon perasaan hati sang pembuat makanannya? Ya, membaca pikiran lewat lidah! 

Hal pertama kali yang terpikirkan adalah "Pasti sangat mudah untuk mendapatkan kekasih impiannya. Secara dia dapat mengetahui curhatan pikiran orang yang ditaksirnya itu kan?" Ya... Hehe..

Temukan kisahnya, hanya di Langkah Laskar Cinta.
All Rights Reserved
Sign up to add Langkah Laskar Cinta (Musuh Pertama) to your library and receive updates
or
#226pertama
Content Guidelines
You may also like
SEPOTONG HATI YANG MENGUKIR DAN TERUKIR  by Qweena22
9 parts Ongoing
"Cinta tak pernah meminta izin, tapi pilihan selalu menuntut pengorbanan"--Mozza azna rayla "azna kau sudah tau sejak lama...... aku tak tau kenapa aku harus berada di pilihan sulit ini" kata ahnan putus asa "kakak lebih tau, bakti pada guru itu adalah hal terbaik" kata azna sedikit bergetar dan menahan tangis " tapi aku sama sekali tidak mencintainya" kata ahnan tegas "kakak tau di dunia ini bukan cuma ada rasa, tapi juga ada pilihan" kata azna sedikit pelan " tapi , akuuu....." perkataan ahnan terpotong "kalo memang ini adalah jalan terbaik, aku juga akan ikut senang (tersenyum sayu), assalamu'alaikum kk" azna pergi dengan sedikit berlari kecil sambil menyeka air matanya yg ternyata menetes tanpa perhitungan Langkah kaki Azna menjauh, meninggalkan Ahnan terpaku di tempat. Kata-kata Azna bergema di telinganya, menusuk hatinya seperti sebilah pedang. Jalan terbaik? Senang? Itukah yang dirasakan Azna? Atau hanya sebuah topeng untuk menutupi luka yang sama dalamnya dengan jurang yang menganga di antara mereka? Dia mencintai Azna, cinta yang terpendam, terbungkam oleh rasa bakti dan kewajiban. Bayangan wajah gurunya muncul di benaknya, sosok yang begitu dihormati, yang telah membimbingnya, yang telah memberikan segalanya. Bagaimana mungkin dia bisa menolaknya? perjodohan yang di buat oleh gurunya, Bagaimana mungkin dia bisa mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan? Namun, bayangan wajah Azna, dengan air mata yang menggenang di matanya, lebih menyayat. pilihan yang sulit, dan rasa sakit. Ahnan sesak.di antara dua pilihan yang sama-sama menyakitkan. Di antara cinta dan kewajiban, di antara Azna dan gurunya, dia tersesat dalam labirin dilema. Langit di atasnya seakan turut berduka, gelap dan mencekam, mencerminkan keputusasaan yang menguasai hatinya. Apakah ada jalan keluar dari belenggu ini? "Cinta terkadang hadir sebagai pilihan yang menyakitkan, di antara rasa yang tak terucap dan jalan yang tak tertemukan."--Ahnan keylan daneswara
CINDY : Sebelum Aku Pergi by rasainiindah
11 parts Ongoing
"Apa yang sanggup memisahkan dua hati yang saling mencinta? Katakan padaku, Cindy." Suara Rayven terdengar serak, seolah setiap katanya membawa luka yang tak bisa disembuhkan. Tatapan matanya merintih, memohon jawaban dari gadis yang berdiri di hadapannya-jawaban yang mungkin bisa menyelamatkan hatinya dari kehancuran. Cindy menatap tanah sejenak, bibirnya bergetar. Ia mengangkat wajahnya perlahan, menatap mata Rayven dengan pandangan yang dipenuhi air mata dan rasa sesal. Dengan suara yang lirih, sehalus angin yang menyesap di antara rinai hujan, ia menjawab: "Waktu, Rayven... dan tempat yang tak lagi sama." Air matanya jatuh, tanpa bisa dicegah, menyatu dengan tetes hujan yang membasahi dunia di sekitar mereka. Hujan turun seolah ikut menangis, mengiringi jiwa yang saling mencinta namun tak bisa bersama. Rayven menggeleng pelan, hatinya mencabik dari dalam. Ia meraih tangan Cindy, memohon dengan sisa harapan yang ia miliki, Namun Cindy menarik tangannya, perlahan tapi pasti, lalu melangkah mundur. "Kalau waktu memisahkan kita... maka aku akan menunggu selamanya!" Rayven berseru, suaranya nyaris patah. "Cindy, tolong... beri aku alasan! Kenapa kamu harus pergi? Kenapa bukan kita yang melawan dunia ini bersama?" Cindy tersenyum dalam tangisnya. "Karena tidak semua cinta ditakdirkan untuk dimenangkan, Rayven..." Kemudian ia berbalik, melangkah pergi, meninggalkan Rayven di tengah hujan yang kini terasa jauh lebih dingin dari sebelumnya.
You may also like
Slide 1 of 9
SEPOTONG HATI YANG MENGUKIR DAN TERUKIR  cover
Ini Cinta Atau Bukan? cover
Antara dosa dan Cinta Pertama cover
Saat Aku Bersamamu (Tamat) cover
CINDY : Sebelum Aku Pergi cover
GEMINTANG HATIKU cover
Cinta dan Takdir Rania [End] cover
Past Love Part 1 cover
#2 From : Laskar cover

SEPOTONG HATI YANG MENGUKIR DAN TERUKIR

9 parts Ongoing

"Cinta tak pernah meminta izin, tapi pilihan selalu menuntut pengorbanan"--Mozza azna rayla "azna kau sudah tau sejak lama...... aku tak tau kenapa aku harus berada di pilihan sulit ini" kata ahnan putus asa "kakak lebih tau, bakti pada guru itu adalah hal terbaik" kata azna sedikit bergetar dan menahan tangis " tapi aku sama sekali tidak mencintainya" kata ahnan tegas "kakak tau di dunia ini bukan cuma ada rasa, tapi juga ada pilihan" kata azna sedikit pelan " tapi , akuuu....." perkataan ahnan terpotong "kalo memang ini adalah jalan terbaik, aku juga akan ikut senang (tersenyum sayu), assalamu'alaikum kk" azna pergi dengan sedikit berlari kecil sambil menyeka air matanya yg ternyata menetes tanpa perhitungan Langkah kaki Azna menjauh, meninggalkan Ahnan terpaku di tempat. Kata-kata Azna bergema di telinganya, menusuk hatinya seperti sebilah pedang. Jalan terbaik? Senang? Itukah yang dirasakan Azna? Atau hanya sebuah topeng untuk menutupi luka yang sama dalamnya dengan jurang yang menganga di antara mereka? Dia mencintai Azna, cinta yang terpendam, terbungkam oleh rasa bakti dan kewajiban. Bayangan wajah gurunya muncul di benaknya, sosok yang begitu dihormati, yang telah membimbingnya, yang telah memberikan segalanya. Bagaimana mungkin dia bisa menolaknya? perjodohan yang di buat oleh gurunya, Bagaimana mungkin dia bisa mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan? Namun, bayangan wajah Azna, dengan air mata yang menggenang di matanya, lebih menyayat. pilihan yang sulit, dan rasa sakit. Ahnan sesak.di antara dua pilihan yang sama-sama menyakitkan. Di antara cinta dan kewajiban, di antara Azna dan gurunya, dia tersesat dalam labirin dilema. Langit di atasnya seakan turut berduka, gelap dan mencekam, mencerminkan keputusasaan yang menguasai hatinya. Apakah ada jalan keluar dari belenggu ini? "Cinta terkadang hadir sebagai pilihan yang menyakitkan, di antara rasa yang tak terucap dan jalan yang tak tertemukan."--Ahnan keylan daneswara