Surga Yang Dititipkan

INI TENTANG CINTA dan kasih sayang. Sebab tanpa keduanya dunia tidak mungkin ada, tanpa cinta air tidak akan mengeluarkan rasa dinginya. Tanpa cinta pohon tidak akan menghadirkan keteduhannya. Tanpa cinta pun manusia tidak mungkin bisa saling mengasihi.

Pada kenyataanya, surga yang diimajinasika selalu hadir entah di tempat yang mana. Padahal surga bisa hadir dikeseharian hidup kita yang sederhana. Percayalah, surga dunia benar adanya. Sebab ada surga yang Tuhan titipkan di muka bumi ini.

Senyum mereka menyimpan kebahagiaan, saat kita bisa duduk bersamanya. Cita-cita mereka adalah tanggung jawab kita, harapan mereka adalah semangat kita untuk mencintainya. Bukankah Rasul terlahir dalam hidupnya, sebagai yatim piatu!

Saudara kita yang kekuranga, fakir miskin yang membutuhkan kita. Mereka semua surga yang Tuhan titipkan untuk kita, butuh ketulusan untuk bisa menjemputnya. Perlu hati yang bersih agar bisa diraih. Sebab adakalanya, keegoisan, kesombongan, bahkan keserakahan akan dunia menjauhkan kita dari para anak yatim dan duafa.

Surga yang dititipkan, tidak seperti lampu aladin yang bisa terkabul seketika segala keinginannya. Butuh proses yang panjang untuk bisa menghadirkan rasa empati dalam diri ini. Perasaan kita terkadang ingin selalu dimengerti, begitupun kehidupan mereka yang serba kekurangan.

Perasaannya ingin difahami, jeritan nuraninya ingin dimengerti. Bahkan doanya pun ingin didengar bukan hanya lewat Tuhan saja, tetapi curhatannya ingin didengar oleh kita. Ini kisah tentang aku, k amu, dan kita semua yang mungkin pernah merasakan betapa berharganya cinta kasih dan empati kepada sesama.

Ingatlah saat Tuhan lapar, bila kita tidak memberi makan fakir miskin. Tuhan sakit, bila kita tidak pernah menjenguk saudara kita yang terbaring sakit. Ini tentang kisah seseorang yang dibesarkan di panti asuhan yatim piatu. Semoga kau bisa terhibur dan ada sesuatu hikmah yang bisa kau petik!***