[SUDAH TERBIT DI GRAMEDIA DIGITAL]
Kezia Jovita Iswandi.
Lack of future. No inspiration. All things has been settled in life.
Jovita, adalah mahasiswa tingkat pertama di Fakultas Hukum. Alasan utamanya hanya untuk dapat gelar, dan menjauh dari musuh bebuyutannya, Devi.
Naas, seolah dewi fortuna tidak memihak padanya, dia malah satu fakultas lagi dengan Devi dan terjebak di dalam permainan yang dibuat Devi.
"Gue mau lo bawa kakak tingkat, the most eligible one to be your date on dies natalis," kata Devi.
Age Kurniawan.
Future advocate. Full of achievements. Most eligible bachelor on faculty of law.
Itu yang semua orang katakan jika sudah mendengar namanya. Hanya Jovita saja yang tak pernah menganggapnya demikian. Mahasiswa tingkat akhir yang sedang dalam proses penulisan skripsi, idola semua mahasiswi di Fakultas Hukum.
Paling tidak suka dengan orang malas dan tak punya tujuan hidup, seperti Jovita.
Namun semuanya berubah ketika Age mendapatkan serangan-seranganㅡyang mungkin bisa disebutㅡcinta itu.
Apalagi, ketika Age sudah menyatakan bahwa dirinya sudah melupakan perempuan masa lalunya itu.
"Dia cuma bagian dari masa lalu gue, tapi lo, adalah bagian dari masa depan gue," kata Age di hadapan Jovita.
Apakah perasaan benci itu bisa berubah dengan mudah melalui serangan-serangan "cinta"?
Will this be another happily ever after ending?
"Aku mau lakuin itu sama kamu, Pak."
Cerita tentang Pita mengeksplor banyak hal baru dalam hidup ketika Airlangga menawarkan sebuah kamar di apartemen pribadinya.
Pita hanya seorang gadis 22 tahun yang masih belum menemukan arah untuk masa depannya. Hidupnya selama ini hanya berputar pada keluarganya. Namun, transisi menjadi dewasa menyadarkannya bahwa banyak hal besar yang belum pernah ia ketahui. Sampai takdir mempertemukannya dengan Airlangga, dan dengan kesadaran penuh menginginkan sesuatu yang selama ini menjadi larangan untuknya.
Airlangga hanya pria yang hampir mencapai kepala 4 di masa hidupnya. Fokusnya hanya pada pekerjaan, pekerjaan, dan pekerjaannya. Tidak pernah sekali terbesit untuk mengalihkan perhatiannya pada hal lain, apalagi seorang perempuan. Namun, semua berubah ketika secara impulsif dia menawarkan sebuah kamar untuk tempat bernaung Pita. Terlebih Pita seperti epitome dari kemurnian yang sulit untuk ditolak.
Mature and adult theme
Age gap
Office romance
Sex scene
18+ 21+