ITKM {Ibuku Tak Kasat Mata}
  • Reads 25,851
  • Votes 1,362
  • Parts 26
  • Reads 25,851
  • Votes 1,362
  • Parts 26
Ongoing, First published Apr 30, 2017
"Tidak, aku bukan anakmu ataupun titisanmu, jadi pergilah dan jangan pernah kembali lagi, 
PERGI, " -Renita Eka Levyana-



"Kau adalah anakku, baik kau menerimanya atau tidak, kau tetap anakku. 
walau kau tidak lahir dari rahimku, tapi kau adalah titisanku, ".............. 



                          -~-


Kehidupan seorang gadis yang tadinya sangat sempurna, hilang seketika saat dirinya bisa meliat apa yang orang lain tidak bisa lihat. 

                          -~-


Aku bisa melihat, apa yang tidak bisa kau lihat. 


                           -~-



Puput_NP
All Rights Reserved
Sign up to add ITKM {Ibuku Tak Kasat Mata} to your library and receive updates
or
#793dunialain
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Stadiun Berdarah cover
BALLERINA BERDARAH cover
Balas Dendam Nyi Ulandari cover
Berhaji Dengan Uang Pesugihan cover
MISTERI LORONG SEKOLAH [PROSES REVISI] cover
TERSESAT (Wangxian/Yizhan) cover
SATU SISI cover
IMPROMPTU PARENTS [LANORINE] cover
KISAH HOROR dari SIMPLEMAN  cover
DISUKAI JIN PELINDUNG ANAK ASUH cover

Stadiun Berdarah

10 parts Ongoing

Banyaknya darah adalah bukti bahwa pertarungan pernah terjadi di sini. Tujuannya datang ke Indonesia adalah untuk memastikan hal itu. Nama orang ini adalah Asano Takatou, Seorang peneliti yang berasal dari Jepang. Kira-kira sepuluh tahun yang lalu, saat Asano masih kelas satu SMA, ada sebuah kejadian berdarah di sebuah stadiun sepak bola di Indonesia yang mengharuskan stadiun tersebut ditutup paksa oleh pihak yang berwenang. Kejadian itu sempat menjadi ramai diperbincangkan di dunia sepak bola, bahkan mendapat dukungan moral dari berbagai klub internasional. Namun, yang namanya berdarah tentunya tidak indah. Banyak orang yang melewati stadiun ini dan merasakan berbagai macam kejanggalan. Asano yang saat ini berumur 25 tahun dan sudah menjadi peneliti ternama di Jepang, tertarik untuk meneliti hal ini dan keinginannya itu disetujui oleh pemerintah Jepang. Asano pun segera terbang ke Indonesia untuk memastikan apakah stadiun tersebut banyak mengalami hal aneh seperti yang dirumorkan?