Sudah satu tahun Shireen menjadi partner Ayyan dalam rumah tangga yang dibangun oleh orang tua mereka. Namun Shireen tetap belum memberikan keturunan. Shireen tidak menjadikan cinta Ayyan sebagai obsesi. Karena Ayyan adalah miliknya. Namun perasaan ini tertahan hingga menahun. Kehadiran masa lalu Ayyan yang menggetarkan kembali dawai rindu di hati suaminya, membuat Shireen berada pada dua pilihan. Dan setiap pilihan ada batasannya. Inilah hidup. "Kamu kenapa diam aja!" Seru Jia dengan suara mengejek. Shireen terdiam, ia takut pada Baba. Ia malu pada kakak-kakaknya. Dan lagi, Shireen tidak tega menyakiti mama. Ayyan juga sudah berlaku sangat bijaksana. Tidak sekalipun Ayyan menyakitinya. Hanya saja, ia ingin merengkuh cinta Ayyan dan kini semakin sulit.