Di luar sangat dingin. kami minum teh hangat di dalam, dan di temani dengan api unggun serta sepotong lilin untuk menghangatkan tubuh serta menerangi seisi rumah. kami bercakap-cakap, dan tertawa. di rumah itu hanya kami berdua. kira-kira pukul 00.00 tengah malam, vivi taksadarkan diri, karena saking mengantuknya, vivi tertidur di kursi dan tak menggunakan bantal, serta selimut. akhirnya Alexs memutuskan untuk mengendongnya ke dalam kamar.
****
Matahari mulai menerangi seisi bumi, vivi terbangun dari tidurnya yang nyenyak, ia pun heran mengapa dia di dalam kamar? karena setaunya, ia tertidur di kursi. ah... sudah lah, ia mengalihkan arahnya ke arah jam, apa? sudah pukul 07.00? ia langsung bergegas ke kamar mandi.
tanpa sarapan lagi vivi langsung pergi untuk menemui alexs. alexs sudah menunggu kira-kira 30 menit yang lalu, maaf aku telat, kata vivi. alexs menjawab, ia tak apa. tanpa di sadari alexs telah menyiapkan bunga khusus untuknya. dan tanpa basa-basi lagi ia mengeluarkan seikat bunga mawar merah untuknya. vivi pun tersentak dan tersapuh haru, dan berkata terima kasih.
****
senja mulai muncul, tandanya hari
semakin sore, walaupun matahari tak terlihat, karena tertutupi oleh kabut. tetapi tak menghalangi alexs dan vivi untuk berkencan, karena hari ini adalah hari pertama mereka menjadi pasangan yang serasi. mereka merayakannya di cafe.
bintang mulai berkedip, tandanya hari sudah gelap, akan tetapi mereka masih di jalan-jalan, dan melihat warna-warni lampu yang berkilau di atas gedung pencakar langit, serta di bubuhi dengan berjuta-juta kali ledakan kembang api, yg menghiasi malam ini..
****
sudah tak terasa hari sudah larut malam.
terima kasih alexs untuk hari ini***
cerita ini dibuat oleh : armando guiputra
cerita tentang cinta di musim dingin
di bantu oleh priska manyering..
"Aku mau lakuin itu sama kamu, Pak."
Cerita tentang Pita mengeksplor banyak hal baru dalam hidup ketika Airlangga menawarkan sebuah kamar di apartemen pribadinya.
Pita hanya seorang gadis 22 tahun yang masih belum menemukan arah untuk masa depannya. Hidupnya selama ini hanya berputar pada keluarganya. Namun, transisi menjadi dewasa menyadarkannya bahwa banyak hal besar yang belum pernah ia ketahui. Sampai takdir mempertemukannya dengan Airlangga, dan dengan kesadaran penuh menginginkan sesuatu yang selama ini menjadi larangan untuknya.
Airlangga hanya pria yang hampir mencapai kepala 4 di masa hidupnya. Fokusnya hanya pada pekerjaan, pekerjaan, dan pekerjaannya. Tidak pernah sekali terbesit untuk mengalihkan perhatiannya pada hal lain, apalagi seorang perempuan. Namun, semua berubah ketika secara impulsif dia menawarkan sebuah kamar untuk tempat bernaung Pita. Terlebih Pita seperti epitome dari kemurnian yang sulit untuk ditolak.
Mature and adult theme
Age gap
Office romance
Sex scene
18+ 21+