"ANAK-ANAK, DIAM!" Teriakku keras di depan, yang membuat semua temanku pada diam. Dari gaya bicaraku, dipastikan aku ikut-ikutan gaya ala guru galak. "Saya ini pengganti guru, jangan main-main sama saya. Gini-gini, saya juga jadi pengganti guru. Hebat enggak?" Tanyaku.
"Hebattt" serempak teman kelasku menjawab.
'Dodol banget kamu yu!' Ucap Ningsih dengan gerakan mulutnya, yang pastinya juga aku bisa mengerti.
"Oke. Karena saya pengganti guru," aku menggantungkan kalimatku, dan mengambil nafas dalam-dalam. "Detik ini, menit, ini, jam ini, kalian semua boleh pulang" ucapku bersemangat.
Saat ini, yang kudengar adalah sorakan "horeee"
***
Bagaimana jadinya kalau di SMP BAHAGIA SELALU ada satu kelas yang isinya: orang gila - orang gila semuanya?
Ya, siapa lagi kalau bukan kelas VIIIE?
Di dalam kelas tersebut, walaupun dihuni dengan orang-orang yang gila, tak lupa kelas tersebut mempunyai semboyan "KEBERSAMAAN, KEKOMPAKAN, KEBAHAGIAAN, KEPEDULIAN, dan KEGILAAN itu adalah kita yang anak VIIIE"
***
Belum ketawa kalau belum baca.
Baca dulu, dannn VOMMENT ya!?
Mau tau ceritanya?
Mau tau jalan ceritanya?
Mau tau bagaimana keseruan-keseruan di dalam kelas tersebut?
Makanya, BACA "HAPPINESS CLASS" yang bacanya tidak hanya 1 part saja yang hanya diawal. Baca hingga kelanjutan-kelanjutannya. Oke??
Ajak teman-teman kamu juga untuk membacanya yaa?
Sebuah mobil mewah berwarna hitam mengkilap yang dikendarai secara ugal-ugalan mengerem mendadak saat menyerempet seorang lelaki yang tengah menyeberangi jalan.
*BRAKKK!!
"Eh...Astagfirullah, ternyata Nona sedang mabuk rupanya," gumamnya, merasa sia-sia bersikap khawatir dan panik luar biasa.