Dayana Arianti bukanlah tipe perempuan yang menarik perhatian laki-laki. Kenyataannya, di usianya yang 25 tahun, ia bahkan belum pernah berpacaran sama sekali. Semua berkata kalau mungkin ia terlalu pemilih dalam urusan laki-laki. Namun, bagaimana mungkin Dayana menjadi pemilih kalau kenyataannya tidak ada satu pun laki-laki yang berminat jadi pacarnya? Bahkan Dion, sahabatnya sejak kecil sekaligus cinta pertama Dayana, tidak pernah sama sekali menganggapnya menarik. Dion malah lebih tertarik pada Dilla, teman sekantor Dayana, yang cantik dan feminin, berbanding terbalik dari Dayana yang terlalu polos dan kekanak-kanakan!
Semua berubah ketika Raditya Hutama, seorang manajer di kantor Dayana yang terkenal tampan namun galak dan perfeksionis, jatuh cinta pada Dayana. Radit selalu muncul pada saat tak terduga dan menolong Dayana. Radit juga menganggap tingkah ceroboh Dayana sebagai sesuatu yang menarik. Masalahnya, Dayana takut pada Radit dan memilih tidak berurusan dengan laki-laki itu demi kesehatan jantungnya. Namun, Radit adalah laki-laki pertama yang membuat Dayana merasa dicintai. Dayana harus bagaimana dong?
----
CERITA INI SUDAH TAMAT DAN TIDAK DI-PRIVATE. KALAU KAMU MENEMUKAN CERITA BELUM SELESAI DI BAB TERAKHIR, COBA BUKA DI PC ATAU INSTAL ULANG APLIKASI WATTPAD KAMU YAA...
Anyway, thanks for spending your time to read this story.
Kalau ada kemiripan dengan kehidupan nyata, itu murni kebetulan. Dan ini nggak based on my real life yak. *in case you, my friends on facebook, find this story and decide to read it*
Kritik, saran, komentar apa pun selama menyangkut isi cerita ini saya sambut baik. So, selamat menikmati kisah Dayana yang agak-agak amburadul--orangnya, moga2 bukan ceritanya--ini.
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa)
"Ughh..." Marina melenguh sambil mencengkram pergelangan tangan Willem. "Sakit, Will."
"Kamu mendesah barusan," bisik Willem.
Marina menggigit bibirnya menahan senyum yang hendak terbit. Willem segera menegakkan punggungnya, menatap Marina dengan penuh cinta di bawah kendalinya.
"Tapi sakit, jangan terlalu keras... ahhh," ucap Marina. Belum selesai ia berucap, tiba-tiba ia mendesah saat Willem menghentakkan pinggul dengan lembut.
"Ahhh..."
***
Seiring berjalannya waktu, Marina semakin yakin bahwa keputusannya untuk menghindari pertemuan dengan mantan kekasihnya, Willem Roberto, adalah langkah yang tepat. Luka yang dalam akibat keputusan Willem di masa lalu membuat Marina merasa hancur dan ditinggalkan begitu saja setelah ia menyerahkan segalanya kepadanya.
Meski Marina berusaha sekuat tenaga untuk menjauhi Willem, takdir mempertemukan mereka kembali setelah tujuh tahun berpisah. Pertemuan ini tidak bisa dihindari, dan Marina pun merasa tergoda oleh pesona mantan kekasihnya. Walaupun hatinya masih terluka, Marina terbawa dalam nostalgia dan hangatnya kenangan masa lalu.
Keduanya larut dalam kenangan manis dan berbagi momen intim di dalam kamar hotel. Willem terus menggoda Marina dengan daya tariknya yang memikat, membuat wanita itu sulit untuk menolaknya. Marina pun berada dalam kebimbangan, diantara kerinduan akan cinta yang dulu dan ketakutan akan luka yang mungkin kembali menghampirinya.
Kisah cinta Marina dan Willem kembali terjalin, namun kali ini dipenuhi dengan ketidakpastian dan keragu-raguan. Marina harus segera memutuskan apakah ia akan terus terjebak dalam kenangan yang menyakitkan atau memilih untuk bangkit, memperbaiki diri, dan menempatkan kebahagiaannya di atas segalanya.