Sejak pertemuan pertama mereka, Farhan sudah memberitahu agar Khanza lebih baik tidak mengingatnya. Tapi sosok Farhan yang misterius di mata Khanza tidak bisa menghentikan gadis itu untuk tertarik padanya, pada kepribadiannya, atau pada masa lalunya. Tatapan dingin itu menyimpan sesuatu yang mengerikan. Satu persatu kenyataan tentang masa lalu Farhan pun terungkap. "Tetaplah seperti ini Za. Aku ingin kamu terus ada di sisiku." Permintaan yang terdengar egois memang, namun Khanza bisa merasakan ketulusan dari suaranya. Ragu-ragu Khanza tetap membiarkan Farhan seperti ini. Perasaan aneh itu muncul lagi. Ia mencoba meraba detak jantungnya. Perasaan macam apa ini? Khanza mulai merasa ini tidak wajar. Yang ia tahu saat ini, hanya betapa Khanza semakin ingin menjaga Farhan dan menghapus segala kesedihan dari mata itu. ©buku ini telah terbit oleh Pena House Cetakan pertama Desember 2015
13 parts